Selasa, 18 Feb 2025
  • Selamat Datang di Media Edukasi Jatisrono

PENCEGAHAN COVID-19 DARI RUMAH

Aang Prayitno

Aang Prayitno, S.Pd (Guru PJOK SDN Sambirejo-Jatisrono)

Tahun ini kita menghadapi masa yang sangat sulit, Corona Virus Disease-19 (Covid-19) mewabah secara cepat, ada sekitar 213 negara yang telah melaporkan memiliki kasus positif Covid-19. Berdasarkan data yang dikumpulkan Worldometers, sampai pukul 17.40 WIB, 15 Mei 2020, total kasus positif Covid-19 di dunia pada hari ini telah mencapai 4.545.167 pasien. Dari total 4,54 juta kasus itu, sebanyak 303.849 jiwa telah meninggal akibat penyakit Covid-19 sejak pandemi Covid-19 bermula pada akhir 2019 lalu. Sebaliknya, jumlah pasien Covid-19 di dunia yang berhasil sembuh baru 1.715.862 orang, atau belum mencapai separuh dari total kasus positif Covid-19 di seluruh dunia. Dengan demikian, masih ada 2.525.456 kasus aktif di dunia. Jutaan pasien Covid-19 itu masih menjalani perawatan dan isolasi di ratusan negara, dan 45.497 orang di antaranya dalam kondisi kritis.

Data terbaru yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada Jumat sore, 15 Mei 2020, menunjukkan total jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai 16.496 pasien. Dalam 24 jam terakhir hingga jam 12.00 WIB pada hari ini, sebanyak 490 kasus baru dikonfirmasi positif Covid-19. Pada hari ini, pasien positif Covid-19 di Indonesia yang berhasil sembuh juga kembali bertambah sehingga totalnya menjadi 3.803 orang. Tercatat ada penambahan 285 kasus kesembuhan baru dalam sehari belakangan. Total pasien sembuh saat ini mencapai 23,1 persen dari total kasus. Sedangkan angka kematian pasien pasien positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai 1.076 jiwa. Gugus Tugas mencatat ada 33 kasus kematian baru pada hari ini. Jadi, sampai hari ini, masih ada 11.617 pasien positif Covid-19 yang menjalani perawatan dan isolasi di tanah air. Belasan ribu kasus aktif tersebut setara dengan 70,4 persen dari total pasien Covid-19 yang terdeteksi di Indonesia.

Sejauh ini, pemeriksaan untuk diagnosa Covid-19, yang memakai metode Real Time-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) dan Tes Cepat Molekuler (TCM) dan melibatkan 70 laboratorium, baru menjangkau 178.602 spesimen dari 132.060 orang. Data tersebut akumulasi yang terhitung sejak 1 April lalu sampai dengan hari ini. Satu kasus dapat diambil spesimennya lebih dari satu kali. Detail update data kasus positif Covid-19 di Indonesia pada 15 Mei 2020: Total jumlah kasus baru: 490 pasien. Total jumlah kasus positif: 16.496 pasien. Total jumlah pasien dirawat: 11.617 orang. Total jumlah pasien sembuh: 3.803 orang. Total jumlah pasien meninggal: 1.076 orang. Total Orang Dalam Pemantauan/ODP: 262.919 orang. Total Pasien Dalam Pengawasan/PDP: 34.360 orang. Total daerah lokasi kasus Covid-19:383kabupaten/kota.

Melawan Covid -19 ini diibaratkan seperti bertanding pencak silat, seperti apa yang pernah diutarakan Prof. Dr. Agus Kristyanto, M. Pd. Kita harus menggunakan teknik serangan (Penyemprotan Disinfektan/penggunaan hand sanitizer), pertahanan/tangkisan (memperkuat imunitas tubuh), serta elakan (social distancing/jaga jarak aman dan menghindari kerumunan). Di tengah pandemi Covid-19, imbauan untuk tetap tinggal di rumah kini sudah menjadi “kewajiban” karena semua warga Indonesia berkomitmen untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Viral di berbagai whatsapp group (WAG) menginformasikan tentang bagaimana banyak orang mengisi waktunya dengan makan, tidur, berjemur, makan lagi, tidur lagi…. dan chatting di media sosial. Tak heran banyak yang mengeluhkan berat badannya naik selama tinggal di rumah saja. Padahal, untuk menangkal Covid-19 sangat diutamakan untuk meningkatkan imunitas tubuh. Selain minum vitamin, makan bergizi, istirahat yang cukup, sering cuci tangan untuk menjaga kebersihan, olah raga sangat diperlukan untuk menjaga kebugaran.

Olahraga yang dapat dilakukan selama pandemi ini memang harus lebih selektif, tidak semua olahraga dapat dilakukan dengan aman dan tidak melaggar aturan yang ada. Dekan Fakultas Keolahragaan (FKOR) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Dr Sapta Kunta, M.Pd menyarankan untuk tetap banyak olahraga agar tetap sehat, meski dilakukan di rumah. Ia menawarkan olahraga di rumah dengan konsep FITT, yakni frekuensi, intensitas, tipe olahraga, dan time (waktu). “Berolahraga itu bisa dengan banyak model yang dapat kita lakukan. Jadi, intinya adalah berolahraga sesuai dengan konsep yaitu panduannya adalah FITT,” ujar Dr. Sapta, seperti dikutip dari laman resmi Universitas Sebelas Maret (UNS). Olahraga untuk lansia yaitu olahraga yang sifatnya aerobik. Frekuensi: 5 kali dalam sepekan Rentang waktu: 15-30 menit saja tiap hari. Aerobik berhubungan dengan denyut nadi. Ada pun, denyut nadi yang disarankan adalah 60-70% dari denyut nadi maksimal. Denyut nadi maksimal sendiri adalah 220 dikurangi dengan usia masing-masing. Olahraga yang dapat memanfaatkan alat seperti sepeda statis, atau bisa juga hanya dengan jalan di tempat, dan juga mencari referensi lain di YouTube yang sifatnya aerobik. Melakukan gerakan-gerakan yang intensitasnya rendah namun dilakukan secara berkelanjutan. “Intinya adalah gerakan-gerakan yang intensitasnya rendah dan dilakukan kontinu, bisa 15 menit sampai 30 menit dan itu dilakukan seminggu tidak kurang dari 150 menit artinya kalau 30 menit ya dilaksanakan 5 kali dalam seminggu,” jelas Dr. Sapta.

Olahraga untuk anak muda antara lain dengan latihan Tabata. Olahraga tabata adalah jenis aktivitas fisik yang diperkenalkan oleh dr. Izumi Tabata, seorang ilmuwan Jepang dari National Institute of Fitness and Sport di Kagoshima. Tabata merupakan versi improvisasi dari olahraga High Intensity Interval Training (HIIT) untuk meningkatkan kebugaran dan performa olahraga, yang biasanya menggabungkan berbagai latihan kardio, latihan kekuatan, dan sebagainya dalam satu waktu. Latihan Tabata ini secara klasik, intensitasnya adalah melakukan aktivitas 20 detik dan istirahat selama 10 detik. Aktivitas yang dilakukan selama 20 detik tersebut, terwujud dalam 8 jenis latihan seperti sirkuit. Gerakan 1 dilakukan selama 20 detik dan begitu seterusnya dengan intensitas yang tinggi dan berselang-seling. Hal ini apabila dilakukan bersama keluarga akan lebih mengasyikkan. Dr Sapta menyarankan, sebelum melakukan olahraga di rumah, jangan lupa diawali dengan pemanasan yakni gerakan-gerakan ringan untuk meningkatkan suhu tubuh dan melancarkan peredaran darah selama 3-5 menit. Barulah dilanjutkan dengan latihan inti. Hal terakhir yang tak boleh terlewatkan adalah melakukan pendinginan.

Sumber :

 “Update Covid-19 15 Mei 2020 di Indonesia & Dunia: Data Kasus Terkini”

Post Terkait

0 Komentar

KELUAR