Di era transformasi saat ini pendidik TK sebagai guru penggerak pembelajaran harus mampu memanfaatkan teknologi. Pemanfaatan teknologi pada masa covid 19 memiliki efek positif dalam menyampaikan rencana pembelajaran harian yang biasa guru laksanakan di TK untuk dilaksanakan di rumah, tentunya pelaksanaan dirumah harus disesuaikan dengan prinsip belajar TK dan kemampuan orang tua dalam memahami materi pendidik TK untuk disampaikan kembali melalui pendampingan dalam membantu putra putrinya bermain dan belajar di rumah. Hal ini perlu diperhatikan oleh pendidik dan penyelenggara TK.
Orang tua bukanlah guru TK yang memiliki latar belakang PAUD, meskipun mereka sebagai pendidik utama di rumahnya, namun peran mereka sebagai pendidik informal bukan pendidik non formal dalam suatu institusi yg memiliki standar pengelolaan AUD dan mengikuti kebijakan Permendikbud. Orang tua dalam mendidik anaknya di rumah mengutamakan aspek pembiasaan, penanaman nilai dan norma serta kultur keluarganya masing-masing.
Sedangkan pembelajaran di TK, pendidik TK harus menyiapkan secara formal semua rencana pembelajaran yang mengacu pada Permendikbud 137 dan 146 tahun 2014.
Untuk itu orang tua memiliki peran berbeda dengan pendidik TK, meskipun keduanya dapat mengarahkan, membimbing, mendidik anak-anak. Pembelajaran di rumah bisa dilakukan sampai kapan pun dalam situasi apapun, karena lingkungan pertama tempat mereka belajar adalah di rumah. Namun dalam Pendidikan Anak Usia Dini tetap wajib diikuti anak-anak untuk membantu 6 aspek lingkup pengembangan sesuai dengan Kompetensi Dasar dan STPPA PAUD.
Sehingga jika masa covid 19 berakhir, AUD harus kembali ke TK mengikuti kegiatan formal dan melanjutkan interaksi sosial dan belajar bersama guru dan teman sebayanya. Dalam prosesnya belajar di TK tidak boleh lepas dari era transformasi saat ini,tetap pemberdayaan teknologi harus dimanfaatkan oleh pendidik dan penyelenggara PAUD.
Kurikulum 13 menggunakan pendekatan saintifik namun demikian dalam pondemik Covid 19 ini yg nantinya tetap akan dilaksanakan kegiatan belajar dan bermainnya dirumah tetap dilaksanakan dalam bentuk bermain apapun kegiatannya harus pendekatan bermain karena dengan suasana bermain tentunya Anak akan merasa tetap bahagia walaupun belajarnya hanya dirumah bersama orang tua..satu hal yg terpenting bagi guru adalah Sosialisasi bentuk kegiatan seperti apa yang bermain itu yaitu salah satunya adalah hak anak melakukan kegiatan tanpa paksaan apalagi ancaman, mereka harus benar- benar dibawa dalam suasana yang menyenangkan dan tidak ada unsur paksaan kegiatan appun harus juga berorientasi pada minat anak, jadi guru juga harus mengetahui karakteristik anak didiknya masing masing. Sehingga nantinya Anak dapat berkembang dengan baik secara fisik, psikis maupun sosialnya, diusahakan ketika dirumah anak itu tidak terlihat bosen dan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah murni kegiatan bermain sambil belajar sesuai dengan Prinsip belajar anak usia Dini .
Kurikulum PAUD yang seharusnya ada saat ini adalah kurikulum yang dapat memerdekakan warga sekolah dalam konteks pembelajaran. Guru diberikan keleluasaan dalam berpikir, all out dalam menuangkan ide-ide kreatif dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, kurikulum harus mampu membuat pikiran guru tidak terbelenggu dalam merancang kegiatan pembelajaran hingga tahapan evaluasi pembelajaran. Selain itu, peserta didik juga ditanamkan konsep merdeka belajar dan merdeka untuk berpikir kreatif dan inovatif. Berikan peluang kepada anak untuk mengekspresikan pikirannya. Hal demikian dapat memberikan stimulasi kepada anak untuk senantiasa berpikir HOTS.
Pembelajaran yang dapat kita lakukan sebagai pengelola PAUD yaitu dengan berbasis STEAM dengan Loose Part, dimana anak bebas untuk berkarya dan mencipta, berpikir kreatif dan inovatif dalam setiap permasalahan yang dihadapi. Sistem pengajaran menggunakan pendekatan Active Learning dan Learning by Playing serta berpusat pada anak. Anak diharapkan akan lebih aktif dan bebas mengekspresikan perasaannya atau ide-idenya dan juga berani mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menantang. Dengan suasana belajar seperti ini tentu akan menyenangkan dan komunikatif.
Bentuk kurikulum dan model pembelajaran untuk anak usia dini jika yang senantiasa memperhatikan Kompetensi Dasar, sikap dan pengetahuan anak usia dini , hal ini harus tetap dilaksanakan dan dijadikan acuan ,karena PAUD adalah pendidikan yang paling fundamental karena perkembangan anak di masa selanjutnya sangat ditentukan oleh berbagai stimulasi bermakna yang diberikan sejak usia dini.Pendidikan anak usia dini harus dipersiapkan secara terencana dan bersifat holistik agar dimasa emas perkembangan anak mendapatkan distimulasi yang utuh, sehingga mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak.
Dengan demikian kegiatan ataupun Kompetensi Dasar, sikap dan pengetahuan nya tetap lebih mengarah kepada soft skill,dan konsep-konsep sederhana sehingga anak tidak terbebani dengan muatan materi yang menjenuhkan dan banyak, kegiatan soft skil dan konsep sederhana tersebut bisa di dapat anak melalui kegiatan terpimpin atau pendampingan orang tua maupun melalui pengalaman secara langsung.
Materi kegiatan tetap dikaitkan dengan kehidupan dan karakteristik anak sehingga anak tertap memiliki antusias dan bisa melakukannya tanpa terpaksa serta dapat memahaminya sesuai dengan usianya.
Dengan kurikulum yang dikemas berbasis perkembangan anak maka anakpun dapat belajar tanpa merasa belajar atau istilahnya bermain sambil belajar, sehingga secara phsikologis anak tidak akan tertekan sehingga anak dapat berkembang sesuai dengan tugas perkembangannya. Dan hal yang lebih penting juga adalah muatan pendidikan karakter yang dapat dikembangkan melalui kegiatan game, keteladan atau pun pemberian tugas kepada anak agar anak mendapatkan pengalaman secara langsung.
Berharap situasi ini bisa cepat berlalu sehingga Kegiatan Belajar Mengajar bisa berjalan sebagaiman layaknya,anak mendapatkan hak belajar seperti yang biasa dilakukan dan guru melaksanakan kewajiban mengajar seperti sediakalanya.Aamiin…., Namun insya Allah apapun yang terjadi kita berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pembelajaran yang terbaik bagi anak walaupun kegiatan harus dilaksanakan jarak jauh.
Tetap semangaaaat dan salam sehat.
#Stay at home #Jaga jarak #Cuci tangan
“It is not the strongest or the most intelligent who will survive but those who can best manage change”
-Charles Darwin-
( Yuli Wijyastuti,S.Pd.AUD – Guru TK Aisyiyah Jatisrono)
KOMENTAR